ILUSTRATION
Sore. Hujan. Dingin. Galau. Tak ada yang lebih indah dari Rabu sore 11 Desember 2013. Setelah panas siang itu menyapa mengangga di wilayah Gunungkidul hampir seluruhnya. Mendung mulai menyelimuti dan tak lama kemudian hujan turun dengan derasnya. Hujan kali ini membuatku lapar. Yaudah sih makan aja. Ibu sudah menyiapkan di meja makan. Lets go!!!! Sebentar ya tunggu aku makan.
Kemudian aku kembali menjalankan aktivitasku. Apa apa apa apaaaaaaa? Mengerjakan soal remidi Ulangan Tengah Semester SEJARAH (read:masa lalu) hahahahaha plis jangan ikutan ketawa ya. Untuk yang kesekian kalinya aku harus ikut andil dalam kegiatan remidi akbar mata pelajaran sejarah. Fyuh. Yaudah nggak papa lah ya jalanin aja. Sebelumnya aku ingin tanya, adakah yang salah dengan masa laluku? Sampai-sampai aku selalu lemah di matpel Sejarah. Dari zaman SD-SMA selalu saja sejarah yang membuatku mati kutu. Apakah ini yang dinamakan manusia berspecies GAMO. You know gamo? GAGAL MOVE ON. Yeah ini seharusnya dibold atau diganti font sizenya yang lebih besar biar kelihatan mencolok. Ya apalah orang menyebutnya. Tapi kalau aku sama sekali tidak mau disebut sebagai orang yang demikian. Bukan karena aku nyaris menjadi bagian orang-orang itu, tetapi memang aku tidak mau berusaha untuk MOVE ON! Eits. Jangan salah paham dulu ya. Ini dalam konteks masalah pribadi. Siapa tahu? Tidak ada yang tahu? Berarti semuanya tempe! Hihihihihi JUST KIDDING *________*
Malam harinya, aku duduk termangu di depan meja belajar. Aku berhenti mengerjakan soal Sejarah yang semakin lama membuatku enggan meninggalkan masa lalu. Eeeeaaaaaaaak. Padahal karena udah kelar sih. Setelah sholat maghrib, aku kembali ke meja belajar. Aku mengambil HP. What should I do? Aku bingung seketika.
Mbok? Loveyou!
Wen? Loveyou!
Tul? Loveyou!
Sit? Loveyou!
Lif? Loveyou!
Tif? Loveyou!
Mbul? Loveyou!
Ta? Loveyou!
Mbak? Loveyou!
Yol? Loveyou!
SMS itu aku send satu per satu sesuai nama yang tertera. Ada yang langsung membalas love you too. Ada juga yang masih harus tanya-tanya ada apa denganku. Memangnya kenapa? Oh my to the God. Ada yang salah kalau aku bilang LOVE YOU ke sahabat-sahabatku. Malah ada yang bilang aku sekarang aneh. Loh? Aneh dimananya? Satu lagi. Aku bilang LOVE YOU ke teman-temanku katanya ini terlalu instant. Duh. Emangnya mie instant?
Memang semudah itu ya kita mengucaapkan kata LOVE YOU ke orang-orang yang kita sayang. Siapapun itu. Tapi ada yang harus kita tahu. Kalau kita mencintai seseorang tak cukup dengan kata LOVE YOU atau yang semacamnya. Tanpa ada aksi yang menunjukkan kalau kita mencintai seseorang itu, apalah gunanya kata LOVE YOU. Bagaimanapun caranya kalau kita mencintai seseorang jangan hanya mengunggulkan kata-kata yang bisa jadi si penerima menganggap itu hanya bualan semata. Upayakan apapun yang bisa membuat orang lebih percaya dengan tindakan-tindakan kita daripada ucapan-ucapan kita.
Apasih yang bisa kita banggakan dengan kata LOVE YOU kalau kita mengutarakannya dengan seseorang yang kita cinta tanpa ada realisasinya? PERCUMA! Itu berarti kamu membohongi orang lain, dan tentunya kamu sendiri. Jangan main-main dengan kata LOVE YOU. Ada kan pepatah bilang “Mulutmu Harimaumu” nah itu camkan baik-baik. Kalau kita mencintai seseorang jangan langsung terburu-buru dengan kata LOVE YOU. Mencintai seseorang itu butuh proses guys! Proses datangnya cinta, bertahannya cinta, dan perginya cinta. Ya meskipun kita tidak ingin cinta itu pergi. Tapi di dunia ini tidak ada yang abadi guys. Seperti kata Peterpan dulu -sekarang jadi NOAH-. Sudah jadi ilmu paten. Sesuatu yang datang pasti akan kembali. Di awal kita sudah mengagung-agungkan kata LOVE YOU sampai pada tahap bertahannya cinta. Lalu ketika perginya cinta? Kata apa yang akan kita agung-agungkan?
Selamat pagi semuaaaaaaaaaa :) Ini cerita di hari kemarin yang baru sempet aku tulis di pagi ini. Duh sepagi ini aku udah ngapluk. SEmoga bermanfaat aja deh. Selamat menjalankan aktivitas di pagi ini ya. Semangaaaaaaaaaaaaaatttttttttttttt hab hab hab!