Jumat, 29 November 2013

Truth or Dare (?)


Malam ini aku merasa jadi orang terselo di kelas XI Bahasa karena mungkin hanya aku yang melakukan hal-hal yang kurang mendukung pembelajaran. Malam ini listrik di rumahku padam, maksudnya di wilayah sekitar rumahku. Aku tidak mengira kalau malam ini petugas listrik setempat akan memadamkan listrik. Tapi aku sudah mengira pasti akan banyak yang berkicau di twitter dan mengomel tidak jelas di status facebooknya masing-masing. Tebakanku tidak melenceng. Untung aku tadi udah buka modul Bahasa Jawa, persiapan remidi coy! Batinku. Daripada mengintip timeline yang penuh dengan sambat-sambat tentang matinya listrik yang sangat mengganggu aktivitas belajar mereka malam ini akhirnya aku iseng bermain-main di blog. Toh aku juga malas bertakziah ke rumah listrik yang meninggal dunia. Ohshit! Hahaha :-D Baru saja selesai menuliskan alenia pertama laptop mati dan otomatis tidak bisa menghidupkan laptop yang kehabisan tenaga ini. Duh miris. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya listrik menyala. Listrik kita sudah menyala, listrik kita sudah menyala, dan begitu seterusnya. Aku buru-buru mencolokkan charger ke stop kontak dan tentu dengan laptopnya.

Jadi ceritanya begini, aku bersama dengan beberapa teman sekelasku sdang mencari kesibukan di sela-sela waktu istirahat. Sebenarnya bukan hanya hari ini, tapi hampir setiap hari kita beramai-ramai di kelas membuat kegaduhan. Ada untungnya juga kelas kami di atas dan jauh dari tetangga alias terpencil. Huah. Singkat cerita, ya gitulah pokoknya kami menempati kelas baru ini sejak awal November. Udah gitu aja. Wkwkw. Karena jauh dari tetangga ya kami bebas ingin berbuat apa saja. Seramai apapun toh juga tidak ada yang memperhatikan. We are free! Tapi anehnya kekacauan di kelas didominasi oleh kaum perempuan. Ya memang lebih banyak wanita-wanita tangguh di keluarga besar XI Bahasa. Perbandingan bisa mencapai 2:5 untuk cowok dan cewek. Yuuhhuuuuuuuuu. Yuk lihat hasil pengabadian tingkah laku kami di dalam ruangan serba guna ini :



Itu semua keceriaan di kelas XI BAHASA

Kali ini kami mencoba permainan baru. Namanya ToD alias Truth or Dare. Terus terang saja aku juga baru dengar permainan itu karena teman-teman menawariku mencoba permainan ini. Ternyata hanya korban acara di salah satu stasiun televise. Putaran pertama aku berhasil lolos dari hukuman mereka. Tapi baru yang kedua saja aku sudah kalah kemudian selanjutnya juga kalah dan wajib menerima hukuman. Diberikan pilihan Truth=Jujur atau Dare=Tantangan. Langsung saja aku memilih tantangan dan akhirnya ini yang harus aku lakukan dengan twitterku (baca dari bawah) :
Hai stalkerku @nikinikuuu @AliftaR25 @Atifaramadhani @maryani_mae @radiananjar1 makasih ya semua doanya. KALIAN PUAS? HAHAHAHAHAHAHAHABSURD! Sekali lg tolong followersku atau siapapun yg baca jgn percaya, apalagi yang #TOD3 dan #TOD8 itu cm hukuman permainan &just for fun. Maafya.


Aque cintae papih hari mumumumumu :* #TOD10
Aku orang terseloooooo.........mumumumu:* #TOD9
Gue pengen nraktir loe semua besok. Aseli gak bohong! #TOD8
Gue sakit gara-gara gak punya pacar #TOD7
Abang aque cukit loh, boetoeh kamoe :* #TOD6 

Aque pengen minum air Aki biar greget #TOD5 Bang masih sayang #TOD4
Bang aku pengen balikan! #TOD3
Bang, aku wis sadar!!! #TOD2
Pik, aku kelingan koe terus lho #TOD1

Bismillah habis ini aku ngetweet bukan beneran tapo ini samacam pembajakan gara2 kalah permainan. Jangan salah paham ya.
Entah kenapa rasanya aku tidak punya malu untuk menuliskan itu di antara 140 huruf yang disediakan di kolom Create Tweet. Namanya juga permainan. Tapi dari sekian temanku yang ikut permainan ini dibuat malu dan tertawa sejadi-jadinya melihat tersangka yang kalah melakukan tantangan. Ada juga yang dapet tantangan ngepost tweet sesuai keinginan si pemberi hukuman (sama sepertiku). Secara tidak langsung seperti pembajakan twitter. Tapi sekali lagi itu semua hanya rekayasa dan fiktif belaka. Hahahahaha kejamnyaaaaaaaaa!!!! :D
Hanya saja aku sempat berfikir sekian kali untuk menuliskan karakter di #TOD3. Aku benar-benar tak hapis pikir bagimana dia bisa perpikiran sampai situ? Ohshit! Tolong camkan ya aku kurang setuju dengan adanya #TOD3. Terkesan aku smapai sekarang masih menunggunya dan mengharapkannya. Ya walaupun memang begitu. Tapi….. Sudahlah, baru juga tadi malam aku mencurahkan isi hatiku dengan Mbak Laila. Siapa tahu Mbak Laila? Ya itu kakaknya tokoh Bang yang ada di #JOD1-6. Saatnya bilang WAAAAAAAAAAAAAAW!
Aku sih cuek. Ini di blog. Kalau bukan karena orang yang selo yang baca ini ya bukan. Hmmmmmmmmm :’(
 

Begitulah tingkah gila kami selama di dalam kelas. Harap maklum karena memang tempat tinggal kita jauh dari peradabaa. Wuh dalem banget ini. Tapi aku bener-bener bisa enjoy dengan yang seperti ini. Semoga kami dapat berkumpul dan bermain apapun yang kita mainkan esok saat kita sudah berpisah. Amin. Aku bahagia bersama mereka. Baru kusadari ternyata aku tak sendiri, aku ada di antara mereka dan mereka juga ada di sekitarku :))))))