Sabtu, 26 Oktober 2013

Leilani Hermiasih


Leilani Hermiasih




Leilani Hermiasih Suyenaga atau dikenal dengan nama panggung Frau (lahir di Yogyakarta, DIY, 2 Mei 1990) adalah penyanyi, pianis, dan penulis lagu berkebangsaan Indonesia. Menurut mahasisiwi jurusan Antrolopologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada ini, Frau merupakan nama panggung yang merujuk pada dirinya (Lani) dan pianonya yang ia beri nama Oskar.

Biodata
Nama: Leilani Hermiasih
Kelahiran: Yogyakarta, 2 Mei 1990
Orang tua: Suhirdjan dan Joan Miyo Suyenaga
Saudara: Rio Hermantara (kakak), Mayumi Hersasanti (adik)
Hobi: bermain musik, menggambar
Pendidikan:
l SMA Stella Duce I, Yogyakarta (2005-2008)
l Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya UGM, Yogyakarta (2008-sekarang)

Penghargaan :
l Roland's Best Creative Commons Music Moments dari Phlow Magazine (2010)
l Lima Konser Istimewa di Daerah Istimewa dari Jakartabeat.net (2010)
l Lima Album Terbaik Indonesia dari Jakartabeat.net (2010)
l Lima Belas Album Terbaik Satu Dekade 2000-2010 dari Jakartabeat.net (2010)
l Top 5 Digital Releases in 2010 oleh Jochen dari Aaahh-Records.net (2010)
l Tokoh Seni 2010 dari Majalah Tempo (2010)
l 20 Album Terbaik 2010 dari Majalah Rolling Stone (2010)
 
  
Pengalaman Penelitian:
l Jaringan Kekerabatan dan Kepentingan Ekonomi Petani (Dusun Dranan, Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan)
l Di Bawah Bayang-bayang Kota (Dusun Silenggak, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan)
l Transformasi Sosial-Budaya di Kalimantan Barat: Dari Ladang ke Perkebunan Kelapa Sawit Kuala Buayan, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.


Mesin Penenun Hujan 
Merakit mesin penenun hujan,
hingga terjalin terbentuk awan
Semua tentang kebalikan,
terlukis, tertulis, tergaris di wajahmu

Keputusan yang tak terputuskan,
ketika engkau telah tunjukkan
Semua tentang kebalikan,
kebalikan di antara kita
 
Kau sakiti aku, kau gerami aku
Kau sakiti, gerami, kau benci aku
Tetapi esok nanti kau akan tersadar
Kau temukan seorang lain yang lebih baik
dan aku kan hilang, ku kan jadi hujan

Tapi takkan lama, ku kan jadi awan
Merakit mesin penenun hujan,
ketika engkau telah tunjukkan
Semua tentang kebalikan,
kebalikan di antara kita
 
 Salahku, Sahabatku
Menjaga hati sahabatku, 
ku curi waktu untuk bertemu  
Rasakan perih sahabatku,  
membuang waktu untuk cemburu
 
Terbesit barang sedetik kita jauh  
Hilanglah kita jatuh  
Terbesit barang sedetik kita jatuh 
Kau tersungkur, tersungkur, tersungkur dan jauh 
Lalu ku tersungkur, tersungkur, dan jauh, dan jatuh
 
Habiskan hati sahabatku,  
mencari ragu untuk dibunuh  
Menangkap nyali sahabatku,  
mengisi jantung seakan candu
 
Petik sakit, percayai, sangka baik, takkan sulit  
Beri, trima, senyum, hina, sakit, rasa, tawa sahabat
 
Glow
Hold me, you shall never ever see me
Blankets will not hesitate me
Flowers shan't even wake

Kiss me, 'tis the last time you may see me

'Tis the last time light shall harm me
I shall cry myself to death

Funny, how you never shared your love to me

Lovely, oh the lights I can see
It's gleaming in my eyes
Like when you..

Burned me, tear my skin off and leave me

'Tis the last time you may hold me
'Tis the last time I shall say
'good bye'