Selasa, 31 Desember 2013

Lagi-lagi Lepas

Selamat malam? Malam terakhir di tahun 2013 ya? Yaudah nggak papa keles. Nggak perlu rempong, rebut, giduh atau apalah di social media. Duh kenapa jadi nglarang-nglarang gini? Maaf maaf. Yah karena pada dasarnya tahun baruku sudah di awal November yang lalu.
Hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Menurut mereka yang berkicau di twitter dan pengupdate status facebook. Menurutku biasa saja. Aku masih menjalankan aktivitas seperti biasanya. Dan aku sangat bersyukur karena masih diperkenankan menghiru udara segar di pagi hari. Rasanya mengucap kalimat Hamdallah saja tidak cukup, Ya Allah :”)


Check this out kegiatanku hari ini :
1. Pagi-pagi bangun sholat subuh.
2. Membersihkan kebun binatangku alias kamarku.
3. Olahraga tangan (read: mencuci)
4. Bersih diri cus mengantar ayah ke tempat kerja.
5. Mampir di toko Ibu dan minta sarapan.
6. Menunggu toko Ibu.
7. Pulang dan kehujanan bersama Adik.
8. Sampai rumah masuk kebun binatang menyambar novel.
9. Sholat dzuhur dan belum makan.
10. Boci alias bobok ciang.
11. Bangun cus sholat ashar.
12. Baru makan dan leha-leha kecil.
13. Bersih diri selanjutnya bersih rumah.
14. Bersepeda menunggu senja.
15. Sholat maghrib dan ngaji.
16. Sholat isya’ cus nonton Coboy Junior
 
Yah beginilah kegiatanku hari ini. Jauh berbeda dengan tahun lalu. Pagi itu aku sudah bersih dan rapi sekali karena ada janji dengan Om dan dulu masih calon Tante akan pergi ke suatu tempat. Tak lupa aku mengajak sahabatku, Weni. Dia selalu ayo-ayo aja kalau aku mengajaknya pergi sekalipun itu dengan keluargaku. Yah karena memang Weni sudah dianggap seperti bagian dari keluargaku. Tetapi ternyata rencana hari itu gagal karena mobil Om mogok dan tidak mau diajak berkompromi. Padahal posisinya Weni sudah duduk manis di rumahku. Duh. Akhirnya, kami hanya mendekam di rumah saja. Ngapain lagi kalau nggak gosip? Di gosok-gosok makin sip! Tapi kurang afdol kalau hanya berdua. Mhihihi.
Mendekati tengah hari aku mendapat ajakan khusus dari seseorang yang kini begitu aku tunggu perubahan darinya. Hmmmmm. Lagi-lagi aku harus membahasnya di tulisanku. Yeaaaah.

Siang itu aku menunggunya di tempat biasa. Masih sama Weni juga. Sekedar untuk pertemuan biasa karena sudah lama kita tak berjumpa. Bahkan untuk bertegur sapa. Kami kembali larut dalam candaan renyah. Kami berdua saling memandang, seketika mendiamkan Weni. Kemudian kami berbincang kembali. Sepintas aku membatin. Indahnya menutup tahun 2012 ini bersama kalian yang sudah menemaniku di tahun ini. Semoga untuk seterusnya juga.
Aku duduk menepi berdua bersamanya. Weni berjalan sendirian berkeliling di sekitar. Saat itu aku merasa nyaman di sampingnya. Saat itu. Iya. Saat kami masih bersama-sama.
Mendung menggelayut manja di langit. Seperti aku yang masih bisa manja dengannya. Aku menggandeng tangannya erat-erat seraya tak menginginkan kepergiannya.


“Mendung gelap.”
“Hujannya masih nanti. Tenang aja.”
Baru aku menutup mulut. Hujan deras mengguyur tempat itu. Membasahi dedaunan yang kupandang. Tetes demi tetes air hujan berjatuhan. Cukup lama hujan menemani kami beradu rindu. Aku terdiam seribu bahasa. Begitupun dia. Entah mengapa kita lebih suka berdiam-diam ketika kami bertemu. Padahal sebelum bertemu ada saja hal yang ingin diungkapkan. Ketika hujan mereda dan waktu sudah menjelang petang, dia berpamitan pulang. Aku memohon kepadanya untuk masih tetap tinggal. Berulang kali. Dan dia hanya menyunggingkan senyum manisnya. Kini hujan tak lagi bisa memaksanya. Hujan tak lagi bisa menahannya. Semua sudah usai.
Kembali ke rumah aku dan Weni melakukan hal-hal untuk mengisi kekosongan. Hujan turun lagi. Menahannya tetap di sini. Aku memintanya untuk bermalam di rumahku. Setelah berpikir dia mengiyakan tawaranku dan dia menghubungi rumahnya untuk berpamitan tidak pulang. Kami menghabiskan sore itu di kamar, bersama dengan adikku juga. Aku mempunyai ide untuk membuat suatu bingkisan kecil untuk “dia”. Untuk hadiah di akhir bulan pertama tahun 2013 nanti. Sampai malam juga. Tapi tetap diselingi beribadah dan mengisi perut. Yeah.
Setelah beberapa saat menunggu akhirnya kembang api dan terompet telah menggelegar. Aku dan Weni bergegas tidur untuk beristirahat karena esok hari harus berkegiatan seperti biasa.
Singkat cerita di penghujung tahun 2012 lalu. Tepatnya 1 tahun silam. Kini tak lagi bisa merasakan hal itu. Tidak ada indikasi keduanya di catatan kegiatanku hari ini. Biarkan tahun lalu itu menjadi kenangan yang indah di antara kami bertiga. Masih ada kesempatan lain untuk kita bersama-sama. Terimakasih telah menghiasi hari-hariku di tahun 2013 meskipun hanya sampai di tengah-tengah untuk “dia”. Dan terimakasih selalu ada di setiap harinya di tahun 2013 sampai di penghujung bahkan sampai seterusnya untuk Weni.


Ini foto bingkisan kecil yang sebenarnya aku rangkai sendiri dengan penuh cinta *cieelah*


Malam ini ditutup dengan masakan Ibu yang super enak dan ekstra pedas. Nasi goring. Sekitar pukul 12 kurang setengah jam Ibuku terbangun dari tidurnya dan membuatkan nasi goreng untukku. Namun kami tetap memakannya berdua. Kasihan Ibu bangun dari tidur pulasnya hanya untuk membuatkanku makan karena melihat aku sedang sibuk di depan laptop. But, thank you a lot Mom. This is Nasgor paling mantaf! Love you so much *pelukkenceng*

Kini aku harus melepas 2013 yang telah membuatku ikhlas melepasmu. Begitu juga kamu yang sudah begitu tega melepasku. 2013 menyiman banyak kenangan untuk kita. Bahkan saat aku melepasmu aku masih bisa bilang ini yang terindah. Aku tetap mengingat pesanmu jika aku sedih tak boleh berlarut-larut. Semoga aku tetap sabar menunggu perubahan-perubahan yang akan kau tunjukkan padaku. Karena masih ada 2014 yang menyambutmu dengan berbagai pencapaian, apapun itu. Selamat untuk berwish-wish ria. Selamat untuk berapa aja.
At last. Untuk tampil umum seperti yang lain, tak lupa aku mengucapkan Happy New Year All. Make your dreams come true! Sleep well ya Abangku ({})