Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur marilah kita panjatkan pada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat blablabla. Oke di sini aku bukan jadi penceramah. Titik.
Tetapi I just want to ngapluuukssssss. Kumohoooooon izinkanlaaaaaaah.
Yang pertama dan yang paling utama saya ucapkan terimakasih banyak pada Tuhan semesta alam yang mempunyai segalanya apapun yang ada di muka bumi ini termasuk juga keajaiban yang ada di dalamnya. Tak terasa Tuhan memberikan kenikmatan untukku dalam menjalani hidup sampai saat ini aku berkesempatan menjadi salah satu perwakilan kontingen Gunungkidul di ajang FLS2N (lagi).Thank God :’)
Yang kedua kuucapkan terimakasih banyak pada Bu Eni (meine mutter) dan Pak Tanto (mein vater) yang telah memberikan dukungan penuh pada apapun yang kulakukan saat ini. selalu mengarahkanku ketika aku menjumpai jalan buntu. Dan selalu kuucapkan terimakasih karena beberapa hari ini bersedia menggantikan waktu istirahatnya untuk menjemputku pulang ketika hari mulai petang. Matursuwun Bu, Pak :’)
Yang ketiga kuucapkan terimakasih banyak pada keluarga kecilku XI Bahasa yang telah rela mengorbankan kegiatan lain untuk menyatukan hasrat dalam menciptakan gebrakan sebagai kaum minoritas yang (hampir selalu) dianggap remeh dan kebanyakan orang mengutarakan presepsi negatifnya. Terimakasih ya semuanya bisa saling menyalingkan. Arigatou guys :’)
Yang keempat kuucapkan terimakasih banyak pada semua teman-teman dan siapapun yang selalu memberikan support untuk team teater LP (Language Programme). Baik yang sudah rela menjadi penonton setia mulai dari latihan hingga pementasan, maupun yang mengirim doa-doa. Tanpa kalian kami tak ada pa-apanya. Dan juga Abang yang selalu, ah maaf maaf bukan di sini tempatnya. Trims tudemaks all :’)
Yang terakhir kuucapkan terimakasih pada kedua Bapak Guru tercinta. Kepada Pak H yang telah sanggup menyelesaikan naskah dengan deadline yang kami putuskan tanpa persetujuan (alias mutusi) dan telah membimbing kami dengan penuh kesabaran. Kepada Pak S yang telah memberikan lebel tidak menyenangkan untuk LP. Ini kami dengan segala kekurangan kami. Tapi mengertilah pak, pemenang itu datang di belakang. Danke Herr :’)
Keajaiban itu selalu ada ketika sudah di panggung – Pak Y. Hari
Aku masih ingat betul kata-kata beliau setelah gladhi resik tahun lalu. Dan sekarang kalimat itu menjadi tidak begitu berarti karena sudah ada keajaiban sebelum di panggung. Kami sudah mendapatkan keajaiban waktu 4x24 jam untuk memikirkan, menghafalkan (khusus pemeran), mengungkapkan, dan menunjukkan. Teater itu dunia bermain tetapi bukan dunia bermai-main. Yeah tak lupa kuucapkan terimakasih juga teater dan penciptanya sehingga aku beruntung bisa menggeluti dunia ini. Salah satu kesempatan untuk sementara waktu membuang “Just be my self” Ah rasanya aku tak bisa berkata lagi (kalau ada hal penting yang belum tersampaikan mungkin akan ada yang lain yang akan menyampaikannya)
FLS2N tahun lalu yang mempertemukan aku dengan Mbak Anin. Seorang perempuan yang (menurutku) sangat berkarisma dan membuatku selalu melihat dunia dari sisi manapun. Satu lagi yang paling dahsyat, sejak saat itu aku mulai belajar bagaimana membuat hidup ini bermakna dan tidak berlalu begitu saja. Terimakasih banyak Mbak Anin *kasih senyum paling manis*. Tentu saja hal ini ada kaitannya dengan percakapanku di BBM bersama seorang perempuan yang membuatku bangga aku bisa mengenalnya dan berteman dengannya *yakalo dianggap akunya* Mbak Icha. Ternyata kami mempunyai angan-angan yang sama. Harus menjadi siswi yang berbeda dari lainnya selagi masih SMA. Dan ini diaaaaaaaaaaa aku sudah membuktikannya. Terimakasih (lagi) yaAllah Kau pertemukan aku dengan kedua wanita ini ({})
Kemenangan itu biasanya identik dengan tangisan – Fikrie Noor Aisyah
Fyuuuuuuuuh. Akhirnya…………………………
Sekarang aku percaya rasa pesimis itu selalu tersingkirkan oleh banyaknya dukungan dari orang-orang tersayang. Pikiran ‘ketidakmungkinan’ selalu menghantuiku saat-saat 2 minggu sebelum hari-H. Yang ada dalam bayanganku itu kalau kita berkecimpung di dunia akting ini membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan ini……. Berbeda sekali dengan tahun lalu, rasanya semua terasa sampai lelah latihan terus, pulang sore terus, hafalan terus, acting terus, ah monoton. Boleh dibilang persiapan tahun ini kurang benar-benar matang. Yang sangat disayangkan yaitu tidak adanya campur tangan langsung dari Mbak Rea, pelatih teater tahun lalu. Tapi it’s not big problem J Dan bayangkan saja jadwal latihannya sangat ekstrim:
Selasa masih bingung mencari tokoh pemeran Istri Dukuh. Aku suka di bagian ini karena aku bersusah payah memperjuangkan orang yang patut kuperjuangkan. Lagian, aku juga tidak berjuang sendirian, ehmmmmulai. Aku juga punya teman menangis, itu berarti bukan hanya aku saja yang bisa menangis. Rabu naskah baru diserahkan itupun belum rampung. Tetapi ya sudah mulai latihan berdialog menghafalkan teks sekaligus memikirkan properti mau dibawa kemana *tolong jangan nyanyi*. Kamis naskah sampai di tangan dengan kata TAMAT di halaman terakhir. Dan hari ini kami semua bekerja ekstra keras untuk mengahadapi tantangan. Jumat latihan terus sampai mampus *jangan percaya* Kupikir ini latihan penuh guyonan karena memang penuh canda tawa tiada tara. Rencananya akan pulang lebih awal dari hari sebelumnya tetapi malah sama saja. Sabtu. Inilah saatnya!
Dalam waktu yang sangat singkat ternyata kami masih menjadi yang pertama. Tak henti-hentinya kami bersyukur padamu Tuhan. Dalam waktu yang sangat singkat itu terselip kisah-kisah manis yang tak akan pernah terlupakan. Terselip tangisan pula untuk yang merasakan bagaimana kami mempertaruhkan diri demi sebuah pengorbanan dan perjuangan. Aku sendiri, pribadi ya, merasakan ada kebahagiaan yang selalu menyembunyikan rasa lelah. 4 hari berturut-turut besama teman-teman super itu akan menjadi 4 hari yang memoriable di masa SMA. Kami belajar mengendalikan diri, mengontrol emosi, menahan individualism. Dan di sini aku juga bisa merasakan betapa indahnya persahabatan, kekerabatan, bahkan kekeluargaan ini dengan ikhlas memberi dan rela berbagi :’)
Jangan puas sampai di sini dulu teman, masih ada tugas penting yang harus kita kerjakan. Terimakasih banyak telah mengantarkanku kembali ke provinsi, ke SMKI untuk menuntaskan misi, inshaAllah. Terimakasih banyak yang sudah sangat andil dalam pencapain prestasi kami. Jangan jadikan beban tetapi jadikan tantangan. Tetap do the best. Dan mohon maaf jika banyak kesalahan karena kesempurnaan (dan keajaiban) hanya milik Tuhan, Allah SWT.
Wassalamualaikum wr.wb.
Beberapa foto yang sempat diabadikan selama proses menggarap teater keperluan FLS2N 2014:
Sibuknya tim properti
Evaluasi
After GR
Tim Properti
Aktris
Makan-makan
V untuk Victory